Mr. Market: Si Seles 'Miring' di Pasar Modal

 Mr. Market



photo by  Kindel Media from Pexels

hal 274-276



Di suatu pagi Anda sedang berjalan-jalan dan tidak sengaja melihat kerumunan orang yang sedang fokus melihat seorang seles yang menjaul beras. dia menyebut dirinya sebagai si Mr. Market. pagi itu dia terlihat sangat bersemangat menjual barang jualannya dengan harga yang tinggi. semakin tinggi harga yang dia tawarkan semakin antusias dia untuk menawarkan kepadanya orang lain. Anda sebagai calon pembeli keheranan, ko nih orang malah semakin PD untuk menawarkan barangnya kepada Anda dengan harga yang semakin tinggi. Anda pun tidak akan berfikir untuk membeli barang dari orang yang agak 'miring' dengan cara berjualan seperti itu.

Di lain kesempatan, anda bertemu dengan dia lagi. kali ini dia dalam keadaan agak murung. Kemudian Anda bertanya kepada dia " Hey Mr! kenapa Anda terlihat sangat murung hari ini? biasanya anda terlihat sangat optimis?". kemudian dia menjawab " oh ya tentu saja saya murung, Anda kira akan ada orang yang mau membeli barang yang saya jual jika saya jual dengan harga diskon 50%? itu tidak mungkin! saya pikir pasti akan lebih sulit menjual barang dengan harga yang semakin murah". Kini Anda semakin bingung dengan si Mr. Market. sebagaimana pemikiran orang normal, jelas Anda akan berpikir untuk membeli barang yang dijual oleh si Mr. Market. Harga yang sangat murah dengan kualitas yang sama, jelas saat itu Anda berfikir untuk membeli. Kemudian dengan santai Anda bilang kepadanya " Mr! saya beli barang yang Anda jual ya..... SEMUA-nya. hubungi saya jika Mr ingin jual barang itu lagi dengan harga lebih murah". Hari itu Anda merasa sangat beruntung berhasil membeli barang dengan harga yang sangat murah tapi dengan kualitas yang gak murahan. Namun sembari Anda membayar, tampaknya tidak ada perubahan di wajah si Mr. Market seakan tetap berfikir bahwa menjual barang dengan harga yang lebih murah adalah suatu hal yang sangat sulit. Sebulan kemudian, ketika Anda sedang mengendarai mobil dan melewati Rumah Sakit Jiwa IDX, Anda tidak sengaja melihat si Mr. Market berada di rumah sakit jiwa tersebut, berlarian kegirangan dengan berlaga menjual berang dengan harga yang sangat mahal. Anda merasaa sangat beruntung tidak mengikuti pikirannya dan berhasil mengambil keuntungan dari kegilaannya sebulan yang lalu.

Mungkin anda befikir bahwa kepibadian si Mr. Market luar biasa aneh. Kepribadian seperti itu mungkin tidak ada di dunia nyata. tetapi.... faktanya kepribadian itu memang benar-benar ada bahkan banyak diikuti oleh publik terlebih ketika mereka berada di pasar modal. Ketika suatu saham sedang bullish, banyak orang yang membeli saham. Banyak yang menaruh sebagian besar uangnya di saham bahkan ada juga yang berani berhutang hanya untuk membeli saham. Mereka berfikir harganya akan naik dan setelah dia beli nanti juga akan mengalami hal yang sama. Faktanya, mereka hanya membeli harga saham yang lebih tinggi dari sebelumnya dan harga saham esok hari masih menjadi sebuah misteri. Sebaliknya, ketika bearish, kebanyakan orang justru ketakutan dengan sahan bahkan banyak yang jual rugi/cut loss saham mereka karena takut harganya akan semakin turun lagi. mereka lupa bahwa mereka sedang berhadapan dengan kesemptan yang berharga yaitu membeli saham dengan harga discount. sebagai investor pintar seharusnya kita menyadari kesepatan itu dan memanfaatkan kegilaan si Mr. Market. Bukan mengikuti nasihat si Mr. Market yang sesat.


Inspired by

Graham B. 1973. The Intelligent Investor. New York. Helper Colin. (di-update dengan komentar Jason Zweig) (hal. 274-276)





Comments