Margin of Safety

 Margin of Safety


By manfredrichter from Pixabay



Sesuatu yang mendasar dalam istilah dunia investasi adalah margin of safety. Konsep sederhananya adalah jarak antara peforma perusahaan yang biasa terjadi yang digunakan sebagai pengaman untuk bertahan jika suatu saat akan terjadi hal-hal yang merugikan perusahaan. Istilah yang mungkin lebih akrab untuk kita di kehidupan sehari-hari adalah "jarak aman" (istilah pribadi). Semakin besar margin of safety yang kita punya akan semakin mendukung kita untuk bisa sukses dalam berinvestasi. Kita pun tidak perlu terlalu khawatir dengan saham yang kita pegang. Sebaliknya, jika kita hanya memiliki margin of safety yang kecil maka perubahan sedikit saja mungkin bisa langsung berdampak negatif kepada kinerja perusahaan.

Saham biasa yang memiliki margin of safety cukup besar bisa kita dapatkan dari saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang tidak menerbitkan obligasi dan menjual sahamnya dengan harga diskon yang biasanya terjadi pada saat depresi namun memiliki dukungan aset dan earning power yang memadai (Graham 1973, hal. 678). Untuk aset perusahaan industri, Benjamin Graham (1998, hal. 46) menyarankan kita memilih perusahaan yang memiliki rasio lancar/current ratio bernilai minimal 2. Maksudnya adalah perusahaan memiliki aset lancar senilai 2 kali jumlah liabilitas lancar. Hal menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang cukup baik yang artinya perusahaan tidak memiliki kesulitan dalam membayar hutang saat jatuh tempo. Selain itu, dukungan aset juga bisa dilihat dari jumlah aset yang terkandung dari setiap saham yang kita punya atau nilai buku. Semakin besar nilai buku dibandingkan harga sahamnya maka akan jauh lebih baik karena kita mendapatkan aset perusahaan lebih banyak dari harga yang kita bayar. Earning power adalah ekspektasi laba perusahaan dalam tahun-tahun normal saat kondisi bisnis tidak banyak mengalami perubahan. Secara kasar kita bisa memperkirakan earning power perusahaan dengan membalik P/E (harga per laba) saham kemudian mengalikannya dengan 100%. Misal, nilai P/E rata-rata saham Anda selama 5 tahun terakhir adalah 7 maka perkiraan earning powernya adalah 1/7*100% yaitu 14%. semakin besar earning power semakin baik. 

Dalam kuliahnya, Graham pernah menyampaikan juga bahwa margin of safety adalah perbedaan antara persen laba/harga saham dengan tingkat bunga obligasi. Berdasarkan contoh sebelumnya, kita tau bahwa earning power perusahaan adalah 14% kemudian kita bandingkan dengan tingkat bunga obligasi sebesar 5% (misal).  Margin of safety yang kita dapatkan adalah (14%-5%) / 5% = 180%. Pada intinya belilah saham yang paling menghasilkan laba dengan harga semurah mungkin dan mempunyai stabilitas bisnis yang kuat. 


Inspired by

Graham B. 1973. The Intelligent Investor. New York. Helper Colin. (di-update dengan komentar Jason Zweig) hal. (696-699)

Graham B, Meredith SB. 1998. The Interpretation of Financial Statement [Terj.]. HarperBusiness. diterjemahkan oleh  Fahmy Yamani dan diterbitkan ulang oleh Penerbit BACA. 


Comments